Mungkin masih banyak darimu yang belum paham tentang salah satu penyakit ini. Meningitis atau
radang selaput otak merupakan peradangan yang terjadi pada meningen
atau lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang.
Penyakit ini ditularkan melalui percikan cairan hidung atau tenggorokan
yang keluar saat batuk maupun bersin dari penderita.
Ada
berbagai hal yang dapat menyebabkan penyakit ini mulai dari bakteri,
virus, parasit, jamur hingga non-infeksi. Agar lebih jelas, berikut
penjelasannya.
Penyebab Meningitis
Meningitis virus
Ilustrasi virus. (Sumber: freepik)
Meningitis
virus merupakan hal yang paling umum terjadi dan termasuk lebih ringan
jika dibandingkan dengan meningitis bakteri. Biasanya, meningitis virus
ini disebabkan oleh virus influenza, virus herpes simplex, virus
varicella zoster, virus West Nile, virus limfositik koriomeningitis, dan
virus campak (mumps dan measles).
Meningitis bakteri
Ilustrasi bakteri Listeria monocytogenes. (Sumber: thenativeantigencompany)
Beberapa
kasus tercatat jika meningitis bakteri muncul ketika bakteri masuk
melalui aliran darah di sinus, telinga ataupun sekresi tenggorokan.
Sekresi tenggorokan berarti droplets, atau cairan yang dikeluarkan dari
mulut. Artinya, kondisi ini menular lewat batuk. Bakteri kemudian
melakukan perjalanan ke otak melalui aliran darah.
Beberapa bakteri penyebab meningitis adalah Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniac, Listeria monocytogenes, Escherichia coli, Klebsiella sp., dan Streptococcus grup B. Meningitis ini dapat menular dan menjadi fatal apabila tidak ditangani dengan seksama.
Meningitis jamur
Ilustrasi jamur. (Sumber: NBC News)
Meningitis
karena jamur bisa terbilang jenis meningitis yang langka. Penyebarannya
bisa karena jamur yang menginfeksi tubuh yang kemudian menyebar dari
aliran darah menuju otak dan sumsum tulang belakang.
Jika
kamu memiliki sistem imun yang lemah, ada kemungkinan kamu lebih mudah
mengalami meningitis jamur. Misalnya, penderita HIV, orang yang
menjalani pengobatan kemoterapi untuk menangani kanker, serta orang yang
mengonsumsi obat penekan sistem imunn. Beberapa jenis jamur yang dapat
menyebabkan meningitis adalah Cryptococcus, Blastomyces, Histoplasma, dan Coccidiodes.
Meningitis parasit
Ilustrasi parasit Naegleria fowleri. (Sumber: huffington post)
Jenus
meningitis ini biasanya juga merupakan jenis meningitis yang jarang
terjadi dibandingkan dengan meningitis virus ataupun bakteri. Biasanya
meningitis ini disebabkan oleh parasit yang ditemui di tanah, feses,
siput, ikan mentah maupun unggas. Walau begitu, penyakit ini tidak
ditularkan antarmanusia, namun melalui parasit yang menginfeksi hewan
atau parasit pada makanan yang dikonsumsi olehmu.
Beberapa jenis parasit yang membahayakan adalah Angiostrongylus cantonensis, Baylisascaris procyonis dan juga Gnathostoma spinigerum. Parasit dapat menghancurkan jaringan otak dan pada akhirnya menyebabkan halusinasi, kejang, dan gejala serius lainnya.
Meningitis non-infeksi
Ilustrasi perawatan. (Sumber: pexels)
Biasanya,
jenis meningitis ini terjadi karena kondisi medis atau perawatan medis
tertentu. Misalnya lupus, cedera kepala, operasi otak, kanker ataupun
karena mengonsumsi obat-obatan tertentu sehingga bukan seperti jenis
meningitis sebelumnya yang karena infeksi virus, bakteri, parasit
ataupun jamur.
Gejala Meningitis
Ilustrasi pemeriksaan tubuh bagi anak. (Sumber: pexels)
Setiap penyakit, tentu kerap diawali dengan beberapa gejala, begitupun dengan meningitis.
Gejala meningitis dapat berbeda-beda, tergantung tipe, usia, dan
keparahan kondisi pasien. Orang dewasa dan anak-anak pun memiliki gejala
yang berbeda.
Umunya,
gejala meningitis dapat ditandai dengan adanya demam tinggi, leher yang
terasa kaku, sakit kepala berat, kejang, sensitif terhadap cahaya,
merasa mual, sulit berkonsentrasi atau kebingungan, munculnya ruam,
nafsu makan berkurang hingga kelenjar getah bening di leher membesar
Tak
hanya dewasa, anak-anak pun memiliki beberapa gejala, seperti: demam,
lebih rewel dari biasanya, susah makan atau menyusu, muntah, menangis
dengan nada tinggi, munculnya bercak merah atau ungu di kulit, menangis
apabila kulitnya disentuh hingga mengalami kejang. Ketika gejala ini
muncul, pasien harus segera mendapatkan penanganan yang tepat.
0 Komentar untuk "Beda Penyebab dan Gejala Penyakit Meningitis"