Wabah corona tampak
sudah semakin meluas di dunia, bahkan di Indonesia. Setiap harinya,
pemberitaan pun banyak dipenuhi dengan berita seputar perkembangan
corona. Dari pemberitaan tersebut, tak jarang juga kita banyak mendengar
beragam istilah baru yang tidak terdengar familiar.
ODP, PDP dan suspect menjadi
beberapa istilah yang semakin sering kita dengar di setiap pemberitaan
yang ada. Agar tidak keliru, berikut perbedaan antara ODP, PDP dan suspect yang sering digunakan.
Orang Dalam Pemantauan (ODP)
ODP
atau Orang Dalam Pemantauan adalah seseorang yang memiliki gejala atau
riwayat demam tinggi ataupun gangguan pernafasan ringan seperti batuk,
pilek dan sakit tenggorokan. Status ODP ini juga dapat tersemat bagi
seseorang yang memiliki riwayat berpergian ke luar negeri, tinggal di
luar negeri atau daerah transmisi di Indonesia yang telah terjangkit.
Walau
demikian, masih ada banyak ODP juga yang tidak menunjukkan gejala
seperti yang disebutkan. Hal inilah yang membuat orang dengan status ODP
lebih baik untuk berdiam diri di dalam rumah selama 14 hari untuk
menghindari penularan yang lebih banyak.
Penggunaan transportasi umum. (Sumber: ANTARA Foto/M Risyal Hidayat).
Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
PDP
atau Pasien Dalam Pengawasan biasanya adalah orang yang sudah dirawat
oleh tenaga kesehatan dan telah menjadi pasien. Seseorang dengan status
PDP ini biasanya mengalami infeksi saluran pernafasan alut (ISPA) yaitu
demam tinggi disertai ganggung pernafasan seperti batuk, pilek hingga
pneumonia.
Tak
hanya itu, seseorang yang sudah mendapatkan status PDP ini juga bisa
dikatakan telah memiliki indikasi atau diketahui pernah melakukan kontak
langsung dengan pasien positif virus corona.
Sehingga, jika seseorang sudah diberikan status PDP, maka ia juga harus
menjaga jarak dengan orang terdekat. Hal ini dilakukan untuk mencegah
penularan yang lebih banyak.
Suspect
Tak hanya ODP dan PDP, kita juga mungkin sering mendengar mengenai istilah suspect. Istilah ini merupakan istilah lain dari PDP. Suspect adalah pasien yang sudah diduga kuat terinfeksi virus corona. Jika sudah menjadi suspect, pasien akan menjalani dua metode pemeriksaan.
Metode pemeriksaan yang dilakukan adalah Polymerase Chain Reaction (PCR) dan juga Genome Sequencing. Dengan melakukan kedua pemeriksaan tersebut, maka akan diketahui apakah suspect positif atau negatif corona.
Hal yang harus diperhatikan
Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) telah mengeluarkan berbagai
protokol kesehatan yang dapat kita ikuti untuk mengantisipasi penyebaran
infeksi corona. Walau kita bukan termasuk ke dalam kategori ODP, PDP dan suspect, ada lebih baiknya untuk kita tetap menjalankan protokol tersebut.
1. Jika merasa sakit
Bagi
kita yang merasa kurang sehat atau mengalami demam 38 derajat Celcius
dan mengalami batuk pilek, ada baiknya untuk kita beristirahat di rumah.
Meminum obat juga bisa menjadi langkah yang baik untuk dilakukan.
Namun, jika kondisi masih tetap belum membaik dan muncul gejala lain,
sangat diperlukan untuk memeriksakannya ke faskes (fasilitas kesehatan)
terdekat.
Saat
pemeriksaan berlangsung, jangan lupa untuk menggunakan masker selama
menunggu pemeriksaan. Apabila memang tak memiliki masker, usahakan juga
untuk tahu bagaimana etika batuk atau bersin yang baik, dengan cara
menutup mulut dengan siku dalam. Hal lain yang dilakukan untuk menjalani
pemeriksaan adalah usahakan untuk tidak menggunakan transportasi
publik.
Pemakaian masker di fasilitas publik. (Sumber: Reuters).
2. Jika hasilnya positif ataupun negatif
Apabila dari hasil pemeriksaan menunjukkan kriteria suspect corona,
maka petugas medis akan langsung merujuk ke rumah sakit rujukan
pemerintah. Hal ini dilakukan agar bisa segera mendapatkan penanganan
dengan baik.
Perujukan
juga mengikuti berbagai macam tata cara, seperti penggunaan ambulan dan
petugas diwajibkan untuk menggunakan alat pelindung diri (ADP).
Setelahnya, di rumah sakit rujukan pun petugas akan mengambil sampel
untuk pemeriksaan laboratorium dan melakukan isolasi.
Hasil
pemeriksaan laboratorium itu akan keluar 24 jam setelah pemeriksaan
dilakukan. Apabila dalam pemeriksaan tersebut menunjukkan hasil yang
positif, makan akan langsung menjalani perawatan. Sementara, apabila
dinyatakan negatif, maka akan tetap menjalani perawatan namun
disesuaikan dengan jenis penyakit yang diderita.
3. Jika tidak sakit
Terkadang
ada dari kita yang tak merasakan gejala sakit apapun. Namun, jangan
langsung percaya diri dan merasa sehat apalagi jika pernah melakukan
perjalanan ke negara dengan warga yang banyak terjangkit corona. Selain
itu, jika pun merasa pernah berkontak dengan pasien positif corona,
ada baiknya untuk segera menghubungi hotline corona di 110 ext. 9 untuk
mendapatkan petunjuk lanjutan. Tak ada salahnya kan berjaga-jaga dan
memeriksakan diri dengan benar?
Mengenai status ODP, PDP ataupun suspect, sebenarnya dapat diketahui dari proses tracking yang
dilakukan pemerintah melalui data di lapangan. Demi mencegah terjadinya
penyebaran corona yang semakin meluas, ada baiknya bagi kita untuk
terus meningkatkan kesadaran diri. Lakukan segala protokol kesehatan
dengan baik demi aksi pencegahan corona yang baik.
Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
BalasHapusmampir di website ternama I O N Q Q.ME
paling diminati di Indonesia,
di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
~bandar poker
~bandar-Q
~domino99
~poker
~bandar66
~sakong
~aduQ
~capsa susun
~perang baccarat (new game)
segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
Whatshapp : +85515373217